Sebagai sebuah wacana, isu society 5.0 atau super smart society semakin berkembang akhir-akhir ini. Society 5.0 sebagai gabungan teknologi level tinggi seperti big data, internet of things (IoT) dan artificial intelligence (AI).
Jika ketiga unsur itu digabungkan menghasilkan human settle technology best concept. Artinya teknologi yang dihasilkan akan bermanfaat serta ramah menunjang kebutuhan manusia. Termasuk dalam hal memudahkan aktivitas masyarakat usia senja.
Saat masyarakat cenderung mengakses informasi dan pengetahuan, segalanya menjadi lebih mudah ketika IoT hadir. Hal ini berdampak terhadap permasalahan sosial yang dihadapi. Dampak lainnya ketika AI mulai berkembang pekerjaan yang menghabiskan banyak energi akan digantikan robot atau yang biasa dikenal dengan otomatisasi.
Segala kemudahan yang ditawarkan super smart society terdengar menarik dan menggiurkan. Tapi masih diperlukan banyak penyesuaian terhadap perkembangan teknologi di era revolusi industri 4.0. Yang tidak dapat dipungkiri adalah dalam beberapa tahun terakhir ini, pertumbuhan akses internet di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Namun disisi lain, pertumbuhan akses internet tak merata. Sebab, kondisi geografis Indonesia yang memiliki ribuan pulau dan tingginya disparitas teknologi.
Ada yang sangat paham teknologi. Sebaliknya, ada yang sama sekali tidak paham teknologi. Kondisi ini tentu menjadi tantangan, karena internet menjadi kebutuhan masyarakat. Bagi yang tidak menguasai dan mampu memanfaatkan internet bakal tertinggal.
Bidang kehumasan di semua sektor harus mampu mempersiapkan diri dalam memperkuat sektor revolusi industri 4.0. Yang menjadi pemicu lahirnya era super smart society. Masyarakat dapat lebih menggembangkan diri sehingga menjadi masyarakat yang kreatif dan inovatif serta diimbangi karakter yang baik.
Menyambut super smart society, humas di semua sektor berupaya mewujudkan pelayanan publik berbasis elektronik yang terintegrasi. Artinya humas tidak hanya untuk mendorong proses digitalisasi layanan, tetapi juga bagaimana mencapai keterhubungan sehingga dapat tercipta keterpaduan dalam penyelenggaraan pelayanan publik.
Di masa era super smart society mendatang akan muncul berbagai jenis pekerjaan baru. Sehingga dibutuhkan perubahan penyelenggaraan pelayanan yang ada dalam menghadapi persaingan tersebut. Sebagai contoh, humas di semua sektor diharapkan dapat mempersiapkan masyarakat agar mampu bersaing dengan kebutuhan sektor ekonomi. Sehingga dibutuhkan perubahan penyelenggaraan pelayanan. Tidak hanya sektor pendidikan, namun juga mencakup pada berbagai sektor lainnya, secara komprehensif.
Tantangan lainnya adalah bonus demografi yang diprediksi akan terjadi di tahun 2030-2040, di mana komposisi penduduk akan didominasi usia produktif. Ini tentu akan menjadi tantangan bersama, terutama dalam membangun dan mewujudkan ekosistem masyarakat cerdas. Yang berkemampuan berpartisipasi aktif dalam memanfaatkan dan mendapat keuntungan dari perkembangan teknologi.
Dalam rangka mendukung terwujudnya masyarakat cerdas, terdapat berbagai kebijakan penyelenggaraan pelayanan publik yang telah dilakukan. Dimana setiap upaya yang dilakukan akan menghadirkan ruang bagi berbagai stakeholder untuk turut serta menjadi mitra di dalamnya.
Partisipasi bidang kehumasan dimulai dari penetapan standar pelayanan, forum konsultasi publik, survei kepuasan masyarakat, inovasi pelayanan publik, integrasi pelayanan, pengaduan dan juga evaluasi pelayanan publik.
Humas di semua sektor baik pemerintah maupun swasta sangat diharapkan mampu mewujudkan pelayanan prima, dimana pelayanan publik yang tidak hanya mencapai ekspektasi masyarakat namun mampu melebihi harapan dari para penggunanya.
Peran aktif bidang kehumasan dalam menghadapi tantangan era super smart society sangat dibutuhkan. Humas bersinggungan langsung dengan masyarakat, sehingga diharapkan mampu menyelesaikan berbagai tantangan dan permasalahan sosial dengan memanfaatkan berbagai inovasi di era revolusi industri 4.0. Humas dapat mengedukasi masyarakat, bahwa teknologi adalah sarana, sedangkan manusia tetap menjadi aktor utama.
Berangkat dari konsep tersebut maka humas juga berupaya untuk menciptakan masyarakat masa depan yang bahagia dan berkarakter. Dimana setiap individu aktif menjalani kehidupan yang berkualitas tanpa memandang usia, jenis kelamin, wilayah, bahasa, dan lain sebagainya. Humas di semua sektor harus memperkokoh diri untuk mewujudkan masyarakat yang cerdas, bahagia dan berkarakter.
(Berbagai Sumber)